PENDAHULUAN
Dalam salah satu pertemuan hamba-hamba Tuhan, seorang gembala sidang menceritakan tentang gerejanya yang saat itu sedang maju dengan pesatnya.
Pendiri gereja itu adalah seorang pendeta senior yang bernama Pdt. Tan Hok Cuan. Awal perjalanan gereja itu terasa berat dan tidak banyak yang bisa mereka lakukan. Pada suatu hari Pdt. Tan Hok Cuan bermimpi. Di dalam mimpinya dia berbincang-bincang dengan Tuhan Yesus. Sementara dia berbincang-bincang, dari arah yang berlawanan ada satu orang yang berjalan mendekati mereka. Yesus menoleh melihat orang itu dan menggelengkan kepala. Bajunya yang compang-camping menunjukkan dia orang yang sangat menderita dan miskin. Tuhan Yesus bertanya kepadanya, "Ketika engkau di dunia dimana gerejamu?" Orang itu menjawab, "Gereja saya ada di Isa Almasih." Yesus bertanya lagi, "Siapa pendetamu?" Orang itu menunjuk pada Tan Hok Cuan dan berkata, "Itu pendetaku."
Dalam salah satu pertemuan hamba-hamba Tuhan, seorang gembala sidang menceritakan tentang gerejanya yang saat itu sedang maju dengan pesatnya.
Pendiri gereja itu adalah seorang pendeta senior yang bernama Pdt. Tan Hok Cuan. Awal perjalanan gereja itu terasa berat dan tidak banyak yang bisa mereka lakukan. Pada suatu hari Pdt. Tan Hok Cuan bermimpi. Di dalam mimpinya dia berbincang-bincang dengan Tuhan Yesus. Sementara dia berbincang-bincang, dari arah yang berlawanan ada satu orang yang berjalan mendekati mereka. Yesus menoleh melihat orang itu dan menggelengkan kepala. Bajunya yang compang-camping menunjukkan dia orang yang sangat menderita dan miskin. Tuhan Yesus bertanya kepadanya, "Ketika engkau di dunia dimana gerejamu?" Orang itu menjawab, "Gereja saya ada di Isa Almasih." Yesus bertanya lagi, "Siapa pendetamu?" Orang itu menunjuk pada Tan Hok Cuan dan berkata, "Itu pendetaku."
Tuhan Yesus mengalihkan pandanganNya pada Tan Hok Cuan dan memarai dia. Tuhan Yesus menegurnya, "Aku mempercayakan jemaatKu untuk kau gembalakan. Mengapa jemaatku jadi menderita dan miskin seperti ini? Itu adalah tanggung jawabmu. Mengapa engkau tidak mengajar
mereka bagaimana hidup dalam anugerah dan berkat Tuhan?" Ketika sedang dimarahi, tiba-tiba Pdt. Tan Hok Cuan terbangun dari tidurnya. Setelah terbangun dia mulai sadar kalau selama ini dia tidak mengajar bagaimana jemaat bisa hidup dalam anugerah, tentang bagaimana menabur supaya akhirnya bisa menuai. Juga tentang persepuluhan sehinga jemaat tidak bisa dibukakan tingkap langit dan berkat dicurahkan sampai melimpah. Dia mulai sadar dan mulai mengajarkan kepada jemaat supaya jemaat hidup bagaimana caranya bisa hidup dalam anugerah Tuhan. Ketika Firman Tuhan diajarkan, banyak jemaat mulai mengerti dan percaya. Mereka mulai mengembalikan persepuluhan dan menabur sehingga banyak jemaat akhirnya menuai dan diberkati Tuhan. Karena jemaat diberkati, mereka juga mulai banyak memberi untuk pekerjaan Tuhan sehingga gereja juga diberkati, :Sejak saat itu." kata gembala sidang tersebut, "Gereja bisa melakukan banyak pelayanan sehingga gereja bertumbuh dan banyak jiwa bisa diselematkan." Kita bisa lihat saat ini gereja Isa Almasih berkembang sampai ke seluruh Indonesia.
Ketika mendengar kesaksian ini, saya merasa ditegur oleh Tuhan. Tuhan berkata "Engkau juga sama seperti Tan Hok Cuan, engkau pendeta yang tidak berani mengajar tentang keuangan. Engkau egois, supaya tidak dianggap sebagai pendeta yang mata duitan, pendeta suka berkhotban tentang uang. Engkau sedang melinduni dirimu sendiri supaya dianggap sebagai pendeta yang baik, padahal jemaat sedag menderita dan kekurangan." Tuhan berkata kalau saya tidak mengajar tentang keuangan, bagaimana jemaat bisa diberkati oleh Tuhan karena menabur dan menuai, karena mengembalikan perepuluhan sehingga merasakan tingkap-tingkap langit dibukakan dan berkat Tuhan dicurahkan dalam hidup mereka. Tuhan ingin saya melakukan apa yang diajarkan Firman Tuhan, mengajarkannya pada jemaat supaya mengerti dan melakukannya sehingga jemaat dan gereja pun diberkati.
Untuk itu penting sekali kita belajar tentang perepuluhan. Ketika kita mengembalikan persepuluhan bukan nilai uangnya yang menjadi masalah atau membuat pendeta bertambah kaya, tapi ketaatan kita pada Firman Tuhan. Allah kita adalah Allah yang kaya yang memiliki seluruh dunia ini, bahkan Dia yang memberikan apa yang ada pada kita saat ini. Dengan memberikan persepuluhan, kita sedang melakukan ketetapan Tuhan sehingga Tuhan akan memenuhi janjiNya untuk mencurahkan berkat dalam hidup kita sampai berkelimpahan.
BAB 1
Tuhan memulihkan umatNya
A. Pemulihan yang dilakukan Tuhan
Dalam Hagai 1 diceitakan pada saat itu bangsa Israel sedang berada dalam keadaan yang menderita. Mereka hidup di dala mkesedihan ,sakit penyakit dan kemiskinan. Dalam keadaan seperti itu mereka berseru kepada Tuhan untuk minta pertolongan dan kasih karunia Tuhan. Tuhan menyuruh mereka untuk membangun bait Allah dan mereka melakukannya kemudian Tuhan berjanji bahwa berkat akan dicurahkan sampai melimpah dalam hidup mereka. Setelah bait Allah selesai dibangun, Firman Allah mulai diajarkan kembali engan baik. Setiap bagian Firman Tuhan mulai diajarkan kembali supaya mereka mengerti seperti apa petunjuk Tuhan sehingga umat Allah melakukannya dan mengalami pemulihan. Di kitab Maleakhi ada beberapa pemulihan yang diajarkan Tuhan. Yang pertama adalah bagaimana motivasi dan pelayanan imam-imam harus dipulihkan supaya terjadi pemulihan didalam bangsa itu. Yang kedua adalah pemulihan keluarga. Rumah angga harus dibangun sesuai dengan Firman Tuhan supaya rumah tangga dipulihkan. Bila rumah tangga tidak dipulihkan maka kasih karunia Allah tidak bisa datang dalam hidup mereka. Sedangkan yang ketiga adalah pemulihan persembahan persepuluhan dan persembahan khusus. Persepuluhan dan persembahan khusus harus diajarkan supaya umat Allah megalami pemulihan dan mendapat kasih karunia dari Allah, bisa keluar dari keterpurukan, penderitaan dan segala kutuk yang menekan mereka.
b. kasih Tuhan tidak berubah atas kita
Tuhan sedang menyampaikan kepada umatNya bahwa Tuhan tidak pernah berubah dan kasihNya tetap bagi kita. Dia tetap mengasihi dan memberkati kita, apapun keadaan kita, sekalipun kita berbuat yang tidak baik maupun dalam keadaan terpuuruk. Tuhan ingin bani Yakub atau bani Israel, yang berbicara tentang kita juga, tetap ada dan menjadi bangsa yang luar biasa. Jadi di ayat 6 ini kita diingatkan terlebih dahulu bahwa kasih Allah tidak berubah. Allah selamnya sama. Dulu Dia mengasihi dan pernah menoong kita, maka sekarang bahkan untuk masa depan kita, kasih dan rencana Allah yang luar biasa tetap tersedia bagi kita. Kemudian di ayat 7 dijelaskan tetang banyak hal. Yang pertama, "Sejak zaman nenek moyangmu kamu telah menyimpang dari ketetapan-Ku dan tidak memeliharanya...." (ayat 7a). Di ayat ini Tuhan sedang mengingatkan apa yang sebenernya telah membuat mereka menderita. Kasih Allah tidak berubahm tapi Firman Tuhan tidak dilakukan lagi. Itu yang menyebabkan mereka tidak bisa menerima anugerah dan mengalami rencana Allah. Segala sesuatu yang sebenernya sudah disediakan Allah bagi mereka.
Hal itu juga yang membuat kita kadang-kaang tidak bisa mengalami berkat dan mujizat Tuhan secara nyata. Tuhan ingin melakukan mujizat, melindungi, danmemberkati, tapi kitalah yang sering berubah. Kita menderita karena kita tidak taat melakukan Firman Tuhan dan menyimpang dari ketetapan Tuhan. Kita tahu bahwa kita diperintah untuk memanggil Allah itu Bapa. Allah adalah orang tua, sedangkan kita adalah anak-anakNya. Setiap orang tua pasti memiliki aturan tertentu yang harus dilaksanakan oleh anak-anaknya dengan tujuan supaya mereka mengalami anugerah dan memiliki masa depan yang cerah. Segala perintah yan gdiberikan orang tua kepada anaknya adalah untuk kebaikan mereka. Tapi tergantung pada anak itu, kalau anak itu tidak percaya pada orang tuanya, terus melanggar nasihat orang tuanya, maka hidupnya tidak terarah dan kacau. Sedangkan kalau anak itu mau percaya dan taat pada orang tua, maka perjalanannya akan terarah dan sampai pada apa yang diinginkan orang tuanya yaitu kebaikan bagi mereka.
Demikian juga dengan Allah yang adalah Bapa kita. Tuhan memberikan FirmanNya supaya kita mengalami kebaikan yang udah dipersiapkan bagi ktia.
Alkitab menceritakan tetang Adan dan Hawa yang ditempatkan di Taman Eden yang subur dan makmur. Allah sangat mengasihi mereka, tapi mengapa mereka hidup menderita ?? Bukan karena kasih Allah yang berubah, tapi kita yang brubah dengan melanggar ketetapan Allah. Itulah yang membuat penderitaan datang mengubah hidup kita dari keadaan yang penuh anugerah Allah menuju keadaan yang penuh dengan kesengsaraan
0 komentar on Persepuluhan :
Post a Comment and Don't Spam!